Dalam bahasa jepang untuk membentuk kata dapat digunakan empat proses penggabungan, yaitu : proses pemajemukan, proses pengulangan, proses pengimbuhan, proses penyingkatan
A. Proses pemajemukan (fukukouhou)
Kata yang dihasilkan melalui proses pemajemukan disebut kata majemuk, dalam bahasa jepang disebut fukugoogo. Misalnya : kegawa, yama michi dilihat dari unsur-unsur pembentukan kata majemuk, terdapat dua macam komposisi yaitu :
1. Komposisi sintaksis
Dalam komposisi ini unsur-unsur pembentukanya terdapat hubungan sintaksis seperti hubungan subyek-predikat, pewatas non pewatas, dll contohnya : hujan turun, dan sepatu kulit.
Unsur –unsur pembentukan kata mejemuk secara komposisi sintaksis dapat dilihat dari dua segi, yaitu segi kelas kata dan segi sintaksis.
a. segi kelas kata : unsur pembentuk kata gabung atau mejemuk secara hubungan sintaksis dapat terbentuk dari kelas kata nomina, verba, maupun adjectiva seperti berikut : madoguchi, maekaki
b. segi sintaksis : kasus normatif (shukaku) ex : oyayuzu (warisan orang tua). Kasus akusatif ex : egaki (pelukis) kasus gerak alih atau alatif ex : yama goe (melewati gunung). Kasus instrumental ex : teppon yaki (membakar dengan ketel). Kasus datif ex : kitokaeri (pulang kampung) kasus lokasional ex : tokyousouda (dibesarkan di tokyo) kasus ablatif ex : yamadashi (pengangkutan hasil gunung) kasus kominatif ex : hitotzukiai (hubungan antar individu). Kasus kutif ex : doyouboyabawari (memanggil dengan sebutann pencuri). Kasus komparatif ex : otoko masari. Kasus sebab alasan ex : hiyake (terbakar matahari). Kasus arah ex : minamimusa (menghadap ke selatan). Kasus terminatif ex : takuatsukai (pengiriman barang) kasus kualifikasi ex : ippontachi (mandiri)
2. komposisi sederajat atau koordinat
dalam proses pemajemukan jenis ini antara unsur-unsur yang sederajatnya itu ada yang bersinonim ada pula yang berantonim, seperti berikut ini :
sinonim : teashi (tangan kaki. Kingin (emas-perak). Toshouji (pintu geser)
antoniim : cicihaha (ayah ibu). Danjou (lakii-laki, perempuan) neoki (tidur bangun)
B. proses redupliksi
seperti dalam bahasa Indonesia, bahasa jepang juga memiliki kata ulang yang merupakan hasil reduplikasi dari fonem , suku kata. Stem, akar kata , kata majemuk dll
beberapa pendapat tentang pengertian reduplikasi : dalam kamus besar bahasa jepang, kata majemuk yang berasal dari pengulangan kata tunggal yang sama. Berfungsi untuk memperkuat arti , bentuk jamak pengulangan aksi dasn keadaaan serta menunjukkan kesinambungan. Sejenis wareware (kami) kuniguni (Negara-negara) dan akaaka (merah-merah)
dalam kamus linguistik : proses dari hasil pengulangan satuan bahasa sebagai alat fonologis dan gramatikal, misalnya rumah-rumah, bolak-balik dll.
Jenis – jenis reduplikasi
a. berdasarkan kata ulang yang dihasilkan
1. reduplikasi penuh : yaitu reduplikasi yang mengulang penuh kata dasar ex : yama-yama, ieie,
2. reduplikasi parsial : yaitu reduplikasi yang hanya mengulangn sebagian kata saja ex : wakawakashi (kelihatan muda), aki aki (kelihatan bosan)
b. bedasarkan bunyi yang dihasilkan
1. reduplikasi tanpa perubahan bunyi ex: iro-iro
2. reduplikasi dengan perubahan bunyi ex : toki-doki, hito bito, kuni guni, kuci guci
c. berdasarkan prosesnya
1. jufukohoo : berdasarkan kelas kata yang membentuknya dapat di bagi menjadi
a. nomina + nomina reduplikasi nomina dalam bahasa jepang sama seperti bahasa lainnya , mempunyai makna jamak. Tetapi reduplikasi pada nomina bahasa jepang bukan merupakan cara untuk membuat makna jamak pada nomina.
b. verba + verba : yukuyuku (suatu waktu nanti)
Makna yang terkandung dalam reduplikasi verba bahasa jepang
- menguatkan arti kata yang direduplikasi : sono e wa iki iki toshite iru (lukisan itu hidup sekali)
- menyatakan perbuatan yang dilakukan berulang-ulang : togiretogire no koe (suara yang terputus-putus)
- menyatakan dua kegiatan yang berkelanjutan : kodomo tachi ga kawaru kawaru tatte uta o utaimashita (anak-anak berdiri bergantian untuk bernyanyi)
- meyatakan dua tindakan yang dilakukan secara bersamaan : tarou wa atama o kaki kaki ayamatta (taro meminta maaf sambil menggaruk-garuk kepala)
c. adjectiva + adjektiva : reduplikasi pada adjectiva tidak ada yang mengalami reduplikasi secara penuh, tetapi hanya mengalami reduplikasi sebagian saja, dapat dibagi menjadi tiga, yaitu : - cikacika : segera, hayahayato : dengan cepat, bakabakashii : konyol
d. adverbia + adverbial : matamata (lagi-lagi)
e. interjeksi + interjeksi : oyaoya (ya ampun)
2. junjoohoo : jenis reduplikasi ini tidak seperti jufukuhoo yang terbentuk dari pengulangan kata yang sama, jenis reduplikasi ini mengulang kata yang mempunyai arti yang hampir sama atau kata yang berlawanan arti : osokarehayakare (cepat atau lambat)
proses pengimbuhan atau derivasi
imbuhan dalam bahasa jepang di sebut setsuji (afiks), sedangkan awalan disebut settoji (prefiks) dan akhiran disebut setsubiji (sufiks)
awalan : adalah imbuhan yang diletakkan didepan kata dasar dalam bahasa jepang dibagi menjadi lima jenis : keiyooshi settoji : ooame (hujan deras) daijishin (gempa besar)
taiguusei settooji adalah awalan yang berupa bentuk sopan : ohenji (balasan) onrei (ucapan terima kasih) hitei settoji adalah : awalan yang berupa bentuk negatif hininjou (kekejaman) fugoukaku (tidak lulus) kangosei settoji adalah awalan yang berupa kango : saihousou (siaran ulang) hanyoushi (anti proton) dooshi, keiyooshi ni tenka saseru settooji yaitu awalan yang mengubah kata kerja dan kata sifat : hono gurai (agak gelap) ucitokeru (menjadi akrab)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar